Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMA

Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMA - Hallo sahabat Asian movies Terbaru, Pada sharing Film kali ini yang berjudul Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMA, saya telah menyediakan Asian movies Terbaru. mudah-mudahan isi postingan Asian movies yang saya tulis ini dapat anda Koleksi. okelah, ini dia Asian movies.

Asian movies : Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMA
Judil : Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMA

lihat juga


Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anemia merupakan suatu gejala yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah dibandingkan dengan nilai normal pada usia tertentu (Rouli, 2005 : 176). Dampak anemia pada remaja putri yaitu pada masa pertumbuhan mudah terinfeksi, mengakibatkan kebugaran/kesegaran tubuh berkurang, semangat belajar atau prestasi menurun, sehingga pada saat akan menjadi calon ibu dengan keadaan beresiko tinggi (www.gizi.net, 2004), Anemia juga berakibat gangguan konsentrasi, daya ingat rendah , kecerdasan intelektual yang rendah yang tentunya berdampak pada prestasi mereka disekolah, jika mayoritas anak perempuan menderita anemia, dampaknya akan berlanjut. Mengingat, mereka adalah para calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus, jika tidak ditanggulangi, dikhawatirkan akan meningkatkan resiko perdarahan pada saat persalinan yang dapat menimbulkan kematian ibu. Calon ibu yang menderita anemia bisa melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. (www.cyberwoman.cbn.net.id, 2007).
Sebagian besar anemia disebabkan kurangnya zat besi atau fe dalam tubuh, hal ini karena masyarakat Indonesia khususnya wanita kurang menkonsumsi sumber makanan hewani yang merupakan sumber zat besi yang mudah diserap. Sebagian bahan makanan nabati merupakan sumber zat besi tinggi tetapi sulit diserap, sehingga dibutuhkan porsi yang besar untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam sehari, jumlah tersebut tidak mungkin terkonsumsi. Kebutuhan zat besi pada wanita tiga kali lebih besar dari pada kebutuhan pria. Hal ini antara lain karena wanita mengalami haid setiap bulan yang berarti kehilangan darah secara rutin dalam jumlah yang cukup banyak. Hal lain yang memperberat terjadinya anemia pada wanita adalah sering melakukan diet pengurangan berat badan karena faktor ingin langsing. Sehingga sering kali wanita memasuki masa kehamilannya dengan kondisi dimana cadangan besi dalam tubuhnya kurang atau terbatas (Depkes, 2002). Menurut Lubis (www.infosehat.com,diakses pada april 2008) faktor ketidaktahuan dan faktor kebiasaan atau budaya juga mempengaruhi terjadinya anemia.
Menurut Conrad (2003) prevalensi anemia sekitar 10 – 30% dimana sebagian besar berada dinegara sedang berkembang, termasuk Indonesia (www.bluefame.com). Prevalensi anemia di Indonesia masih tinggi. Survei kesehatan rumah tangga tahun 2001 menunjukkan angka kejadian anemia pada anak usia sekolah dan remaja sekitar 26,5% dan wanita usia subur berkisar 40% kemudian jenis dan besaran masalah gizi di Indonesia 2001 hingga 2003 menunjukkan 8,1 juta anak dan 3,5 juta remaja dan wanita subur menderita anemia gizi besi, 11 juta anak pendek, dan 30 juta kelompok usia produktif kurang energi kronis (www.kesrepro.info, 2005). Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004 menunjukkan tingginya kejadian anemia pada kelompok umur tertentu yaitu usia sekolah dan lebih sering terjadi pada wanita (www.mediscatore.com, 2007). Menurut supari Jumlah penderita anemia di Indonesia yang berasal dari kelompok anak usia sekolah (6-18 tahun) mencapai 65 juta jiwa (www.seputar-indonesia.com, 2007). Hasil Penelitian yang dilakukan PT. Merck Tbk. di Jawa Timur, Jawa Barat dan Sumatra Utara angka kejadian anemia cukup tinggi. Di Jawa Timur melibatkan 5959 perserta tes darah ternyata 33% diantaranya anemia di Jawa Barat yang melibatkan 7439 peserta ternyata 41% anemia, sedangkan di Sumatra Utara dari 9377 peserta ternyata 33% diantaranya anemia (www. dkk-bpp.com, 2008). Propinsi lampung tercatat sebagai peringkat pertama wilayah Sumatra untuk jumlah penderita anemia dan peringkat kedua untuk cacingan. Menurut survei yang dilakukan Mercy Corps Amerika dari sampel 641 siswa ternyata 56,25% anak menderita anemia dan 46,64% menderita cacingan (www.lampung¬post.com, 2006).
Pemerintah sejak tahun 1997 telah merintis langkah-langkah baru dalam upaya mencegah dan menanggulangi anemia gizi WUS dengan mengintervensi WUS lebih dini lagi sejak usianya masih remaja. Strategi baru program penanggulangan anemia gizi WUS tersebut dikembangkan dalam upaya mempersiapkan kondisi fisik perempuan sebagai calon ibu sebaik mungkin sejak usianya remaja, agar pada saat mereka hamil sudah tidak lagi menderita anemia. (Depkes, 2002)
Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa anemia mempunyai dampak yang buruk, oleh karena itu perlu dilakukan permasyarakatan tentang anemia sejak awal yaitu pada masa pertumbuhan terutama pada remaja putri mengingat remaja putri merupakan calon ibu yang akan melahirkan generasi penerus dan untuk meminimalkan resiko perdarahan akibat anemia pada saat persalinan disebabkan kurangnya pengetahuan tentang anemia. Berdasarkan data pra survey yang dilakukan penulis di SMA Kartikatama Metro terdapat 197 remaja putri kelas I dan 183 remaja putri kelas II. Saat dibagikan kuesioner prasurvey kepada 10 orang remaja putri ternyata 4 orang (40%) pengetahuannya tentang anemia tidak baik, 5 orang (50%) kurang, dan 1 orang (10%) pengetahuannya cukup. Berdasarkan latar belakang di atas penulis berminat untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan sikap remaja putri kelas I dan kelas II tentang anemia di SMA Kartikatama Metro.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut ”Bagaimanakah gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri tentang Anemia di SMA Kartikatama Metro tahun 2008?”.

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian : Deskriptif.
2. Subjek Penelitian : Remaja putri Kelas I dan II SMA Kartikatama Metro.
3. Objek Penelitian : Tingkat Pengetahuan dan Sikap remaja putri kelas I dan II SMA Kartikatama Metro tentang Anemia.
4. Lokasi Penelitian : di SMA Kartikatama Metro.
5. Waktu Penelitian : Tanggal 3-4 juni 2008

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri kelas I dan II tentang anemia di SMA Kartikatama Metro.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memperoleh gambaran tingkat pengetahuan remaja putri kelas I dan II tentang pengertian anemia
b. Untuk memperoleh gambaran tingkat pengetahuan remaja putri kelas I dan II tentang gejala anemia.
c. Untuk memperoleh gambaran tingkat pengetahuan remaja putri kelas I dan II tentang penyebab anemia
d. Untuk memperoleh gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri kelas I dan II tentang dampak anemia.
e. Untuk memperoleh gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri kelas I dan II tentang pencegahan dan penanggulangan anemia

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pendidikan SMA Kartikatama Metro
Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan sebagai masukan informasi bagi pihak sekolah tentang anemia terhadap remaja (Peserta didik) saat ini sehingga pihak sekolah dapat membantu kualitas dan kuantitas pendidikan dalam bidang kesehatan.
2. Bagi Institusi Kesehatan Prodi Kebidanan Metro
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk menambah pengetahuan mahasiswi prodi Kebidanan Metro, khususnya tentang anemia.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengalaman serta mendapat gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.



Demikianlah Asian movies Terbaru Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMA

Sekian Streaming Asian movies Terbaru Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMA, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Asian movies Terbaru kali ini.

Anda sedang membaca artikel Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMA dan artikel ini url permalinknya adalah http://kesehatan-untuk-anda.blogspot.com/2011/01/gambaran-tingkat-pengetahuan-dan-sikap.html Drama Streaming Lainnya DRAMA ROMANCE COMEDY ACTION 2011 KOREAN MOVIE J-MOVIE 2010 THAI MOVIE HORROR 2008 ADVENTURE 2009 THRILLER KOREAN DRAMA NOT FOR KIDS TV SERIES 2006 FANTASY 2005 LOVE STORY ROMANTIC COMEDY 2004 2007 ANIMATION CRIME MYSTERY KOREANOVELA 2003 ,Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMACHINESE MOVIE FILIPINO MOVIE TAIWAN MOVIE SINGAPORE MOVIE SUPERNATURAL HISTORY JACKIE CHAN BEST OF JACKIE CHAN HONGKONG MOVIE MELODRAMA SCI-FI WAR FAMILY MARTIAL ARTS 1987 2002 JAPAN SERIES SPORTS 2001 JAPANESE DRAMA PHILIPPINE MOVIE DRUNKEN MASTER MUSIC SUSPENSE .

0 Response to "Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia di SMA"

Posting Komentar